Penulis: Risalah Dakwah Al Atsari,
Cileungsi Edisi 13/1420 H Th. 2
Dewasa ini banyak tersebar media
informasi yang tidak bertanggung jawab,
seperti brosur, majalah, koran,
radio dan televisi. Mereka sangat gencar
menyuguhkan gambar-gambar wanita
yang suka pamer perhiasan,
bergaul bebas dan buka-bukaan.
Haruskah muslimah ikut menjadi
korban ?
Memang demikianlah fenomena yang
kita saksikan. Kebanyakan remaja, khususnya muslimah termakan oleh berbagai
bujuk rayu yang disajikan oleh media-media tersebut. Kalau kita tengok
aktivitas para remaja, diantara mereka ada yang betah duduk berjam-jam demi
menghabiskan sebuah novel percintaan. Atau diantara mereka ada yang sibuk
mengejar gosip-gosip terbaru tentang artis idolanya. Ada juga yang suka menanti
koran harian atau majalah untuk melihat ramalan bintang yang katanya bisa
meramal nasib seseorang, baik atau buruk. Subhanallah. Bahkan ada yang
kecanduan koran atau buku-buku yang berbahaya seperti filsafat dan ilmu kalam.
Diantaranya juga ada orang yang betah nongkrong di depan layar televisi, asyik
menikmati racun-racun yang ditebarkan oleh tayangan tersebut.
BAHAYA YANG MENGANCAM
Bila keadaan remaja muslim atau
muslimah seperti ini, maka dapat kita bayangkan dan kita lihat sendiri bahaya
yang terjadi. Kenyataan yang dapat kita saksikan adalah kecenderungan mereka
untuk mengangkat tokoh idola seperti artis penyanyi atau bintang film.
Akibatnya gaya hidup sang idolapun tercermin dalam gaya hidupnya, seperti
pergaulan bebas, pakaian terbuka, hura-hura, dan pamer perhiasan. Dan akibat
dari pergaulan bebas adalah perzinaan, selanjutnya akan diikuti oleh
kerusakan¬-kerusakan yang lain. Trend mencari popularitaspun ikut merasuki
pemikiran sang remaja, akhirnya mereka berlomba-lomba untuk menjadi pemenang
cover girl atau cover boy (gambar sampul depan majalah) Menurutnya suatu
kebanggaan bila wajahnya jadi bahan tontonan dan pujian. Subhanallah !
Disamping bahaya tersebut, berapa
barryak mereka harus menghabiskan waktu dengan sia-sia, sementara itu banyak
pula kewajiban-kewajiban yang terbengkalai. Sempatkah mereka memikirkan
ibadahnya, padahal mereka mengaku beragama Islam ?!
Sholeh bin Muqbil Al-Ushaimi
mengatakan bahwa kecintaan kepada koran dan majalah dapat menghalangi seseorang
untuk melakukan kebaikan. Bila ia berpikir menghafal Al-Qur'an atau membaca
kitab, ia tidak memiliki waktu. Kecintaannya membaca koran atau majalah menyita
semua waktunya untuk membaca yang lebih bermanfaat. Bahkan hingga ada yang kuat
membaca tiga ratus halaman majalah dan koran setiap harinya, tapi tidak mampu
membaca satu ayat saja dari Al-Qur'an, apalagi membaca kitab atau risalah
kecil.
Demikian sebagian fenomena yang kita
lihat, AI¬Qur'an seolah-olah jadi barang antik yang dimusiumkan, disimpan
ditempat yang paling indah tapi hanya jadi pajangan. Akhirnya kebodohan yang
muncul kepermukaan. Subhanallah !
KEWAJIBAN YANG TERLALAIKAN
Para remaja muslim dan muslimah
memang harus menyadari akan bahaya yang mengancam tersebut. Bila tidak, ia akan
terus terseret dalam kebodohan, kegelapan, dan dapat membawa pada kebinasaan di
dunia dan akhirat. Kewajiban yang sering dilalaikan oleh remaja muslim dan
muslimah adalah menuntut ilmu syar'i. Kebanyakan mereka phobi bila mendengar
kata "agama" penuh aturan ini dan itu. Hal ini karena mereka lebih
senang hidup”semau gue" tanpa ikatan apapun. Jelas ini adalah pikiran yang
harus diluruskan, karena dengan tuntunan syariat Islam, seseorang dapat selamat
dunia dan akhiratnya.
Ketahuilah wahai para remaja bahwa
Islam telah menetapkan tuntunan hidup manusia dalam Qur'an dan Sunnah
Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam.
Bila kita berpegang pada Al-Qur’an
dan Sunnah Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam, sebagaimana yang dipakai
oleh Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam dan para shahabatnya maka kita
tidak akan tersesat. Ini sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu’alaihi
Wassallam:
"Aku tinggalkan untuk kalian,
yang jika kalian berpegang teguh dengannya, kalian tidak akan sesat yaitu
Kitabullah dan Sunnahku ". (HR. Malik dan Hakim)
Setiap diri kita tentu mendambakan
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Untuk itu kita harus menyadari bahwa
segala kesenangan dunia yang melalaikan hanyalah fatamorgana, itulah kesenangan
yang memperdayakan. Allah Ta'ala berfirman :
"Kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan". (QS. Ali Imron:185)
Sudah saatnya kita semua
mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan akhirat. Diantaranya adalah
dengan mempelajari ilmu dien ini. Karena dengan ilmulah seseorang dapat
mengetahui mana a¬l-haq dan mana al-batil. Dan hanya orang-orang yang
berilmulah yang mengetahui bahwa apa yang datang dari Allah itulah al-haq,
sebagaiman firman-Nya :
"Dan orang-orang yang diberi
ilmu berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu itulah yang
benar dan menunjuki (manusia) kepada jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha
Terpuji ". (QS. Saba: 6).
Islam juga telah mewajibkan setiap
muslim atau muslimah yang mukallaf (aqil dan baligh) untuk menuntut ilmu dien,
sebagaimana hadits dari Anas bin Malik, Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam
bersabda:
Menuntut ilmu wajib bagi setiap
muslim ".(HR. An-Nasa'i, hadits Hasan)
Dengan ilmu seseorang akan berjalan
diatas jalan yang terang. la akan mengetahui bagaimana ia harus beribadah
kepada Allah, bagaimana syariat Islam, apa yang halal dan yang haram. Dengan
ilmu pula dapat tersinari hati seseorang dengan cahaya keimanan, karena ilmu
adalah obat kebodohan, cahaya yang menyingkap kegelapan hati dan menghasilkan
rasa takut pada Allah. Sebagaimana firman Allah :
"Sesungguhnya yang takut kepada
Allah diantara hamba-hamba-Nya hanyalah orang¬-orang yang berilmu ". (QS.
Faathir : 28)
Setelah kita mengetahui betapa
pentingmya ilmu syar'i, maka haruskah kita terus menerus tenggelam dalam
bacaan-bacaan atau tontonan sia-sia yang hanya menghabiskan waktu saja ?!.
Kini, kita tinggalkan perbuatan sia-sia dan kita mulai raih manfaat dengan
mengkaji Al-Qur'an, hadits-hadits Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam,
kitab-¬kitab para ulama, hadir di majelis- majelis ilmu, atau mendengarkan
kaset-kaset ceramah yang membimbing kita pada jalan yang lurus sebagaimana yang
ditempuh oleh salafus sholeh. Jelas ini baik untuk kita dan tidak akan
membuang-buang waktu !
MUSLIMAH, PERHATIKANLAH !
Bila muslimah terus-menerus
ikut-ikutan menjadi korban berbagai media informasi tersebut, maka segala
kerusakan yang kini terjadi akan terus terjadi atau bahkan akan bertambah
besar.
Sebagian besar produk yang
diperdagangkan dalam berbagai media tersebut menggunakan jasa wanita sebagai
pelaris. Gambar-gambar wanita yang terbuka auratnya dan memamerkan kecantikan
memenuhi lembaran-lembaran majalah atau koran. Subhanallah, sampai kapan akan
kau jual dirimu wahai wanita.
Kini kita buka hati untuk
memperhatikan apa yang disabdakan Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam. Dari
Usamah bin Zaid , beliau bersabda :
"Tiada kutinggalkan sesudahku
suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi lelaki dari fitnah perempuan "
(Muttafaq'alaih).
Ingatlah hal ini bahwa fitnah yang
paling besar bagi laki-laki adalah wanita. Wahai para wanita yang menjual
dirinya, yang tenggelam dalam dunianya. Coba tanya pada dirimu, sudahkah engkau
dapatkan ketenangan dengan apa yang engkau lakukan ? Hanya dengan tumpukan
rupiah dan popularitas, sudahkah dirimu bahagia ? Bila mau jujur, tentu hati
kecilmu menyatakan tidak, sebab dunia telah kau letakkan dihatimu, sehingga
engkau tidak pernah puas dengan apa yang sudah kau peroleh. Kalaupun engkau
dapatkan kesenangan, itu hanyalah kesenangan dunia yang semu, yang akan hilang
seiring menghilangnya ruh dari badan. Anas Radhiyallahu ‘anhu berkata,
Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam bersabda:
"Yang mengikuti mayit itu tiga
: keluarga, harta kekayaan, dan amal perbuatannya. Maka kembali yang dua yaitu
keluarga dan kekayaan hartanya dan tinggal satu yang tetap yaitu amal
perbuatannya". (Muttafaq'alaih)
Kini, waspadalah terhadap serangan
media informasi tersebut, karena mereka akan merusak dirimu, menyibukkan dirimu
dengan amalan sia¬-sia, bahkan menjerumuskanmu pada perbuatan yang Allah
haramkan.
Hendaklah kita takut pada Allah
karena wanita mempunyai peluang lebih besar untuk menjadi penghuni neraka. Ibnu
Abbas dan Imron bin Hushain Radhiyallahu ‘anhum berkata Rasulullah
Shalallahu’alaihi Wassallam telah bersabda:
"Aku melihat ke surga, maka aku
melihat kebanyakan penghuninya orang-orang fakir, dan aku melihat ke neraka,
maka aku melihat kebanyakan penghuninya wanita ". (Muttafaq'alaih)
Demikianlah wahai muslimah, sebelum
ruh sampai ditenggorokan, pintu taubat masih terbuka untuk kita dan belum ada
kata terlambat untuk mulai memperbaiki diri Oleh karena itu kita harus segera
mempersiapkan hidup kita untuk akhirat dan tidak terus menerus tenggelam dalam
kehidupan yang fana ini. Allahu a'lam.
Ukhtukunna fillah : Ummu.Abdillah
binti Mursyid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar